Friday, March 23, 2007

Travel-Zone

Pusat Primata Schmutzer, Pusat Primata Terbesar di Dunia

Lihat Gambar

KapanLagi.com - Pusat Primata Schmutzer terletak menyatu didalam kebun binatang Ragunan, yang telah menjadi ikon wisata di kawasan Jakarta Selatan. Pusat Primata Schmutzer yang diresmikan tahun 2002 ini adalah program bantuan hibah dari mendiang nyonya Puck Schmutzer. Nyonya Puck Schmutzer memang figur yang sangat mencintai Indonesia. Dia berharap hibah yang diberikannya akan dapat membantu masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai dan peduli pada kelestarian satwa liar di Indonesia.

Bukan itu saja sebelumnya Nyonya Schmutzer sudah sering kali menyumbang untuk pembangunan kandang binatang di Ragunan. Kandang singa, harimau, beruang, dan orang utan serta beberapa yang lain adalah hasil sumbangan darinya. Konstruksi Pusat Primata Schmutzer dibangun dengan anggaran biaya senilai total Rp. 14 milyar dilakukan mulai pada tahun 2000. Proyek ini diresmikan dan dibuka untuk umum pada tanggal 20 Agustus 2002.

Schmutzer ini didesain dengan tata letak ruang atraktif dan dibuat mendekati habitat primata di alam asli. Desain yang apik ini memang seringkali mengundang decak kagum dari pengunjungnya. Tata letak ruangnya bisa mengadopsi dua kepentingan. Nyaman untuk primata sekaligus bisa diperuntukkan untuk pengunjung menatap kehidupan primata seperti layaknya di alam liar.
Pusat Primata Schmutzer memang layak disebut sebagai pusat edukasi bagi peneliti dan masyarakat. Juga konservasi primata terbaik di Indonesia, bahkan kualitasnya ini telah diakui sebagai pusat primata terbesar di dunia yang letaknya di tengah kota besar. Tidak perlu lagi pergi jauh-jauh ke Jerman untuk mengunjungi pusat primata terbesar di dunia. Dulu pusat primata terbesar di dunia ada di Leipzig, Jerman, dengan luas 4,5 hektar. Namun sekarang Pusat Primata Schmutzer adalah yang terbesar dengan luasnya yang mencapai 13 hektar dan baru terpakai 6,5 hektar.
Pada pintu masuk Pusat Primata Schmutzer berbentuk kubah dan untuk mulai masuk pengunjung harus menaiki tangga ke lantai dua. Sepintas hal ini mirip dengan pintu masuk dari Keong Mas di TMII. Begitu sudah masuk, pengunjung langsung disambut dengan patung gorilla yang dibuat benar-benar dalam ukuran aslinya. Wajahnya nampak garang. Di kiri kanannya terdapat panel-panel yang berisi informasi primata dunia, dengan bahasa yang sederhana dan sangat edukatif, sehingga mudah dimengerti pengunjung.

Setelah melewati pintu utama, pengunjung akan segera memasuki Waving Gallery, yakni semacam terowongan panjang dengan atap kanopi yang transparan dan terus memanjang sampai ke belakang. Dengan atap kanopi transparan inilah pengunjung dapat mulai menyaksikan kehidupan Gorilla Hitam Afrika yang ada dibawahnya (ground level). Gorila memang bukan primata asli Indonesia. Berkat reputasi dan fasilitas terbaik yang dimiliki Pusat Primata Schmutzer, maka mereka mendapat kepercayaan untuk memelihara Gorila ini dengan tujuan penangkaran dan diteliti.

Waving Gallery benar-benar bisa membuat para pengunjung betah berlama-lama berdiam diri disana. Kalau sudah puas, perjalanan bisa diteruskan. Di ujung terowongan ini, pengunjung bisa menuruni tangga ke bagian ground level. Dari sinilah, pengunjung berkesempatan melihat lokasi kandang Gorilla dalam posisi yang sejajar dengan pandangan mata.

Di Pusat Primata Schmutzer terdapat 4 ekor gorila yang didatangkan dari Canterburry Zoo, di Inggris. Keempat gorila ini berusia sekitar 6 s/d 8 tahun yang masing-masing bernama: Kumbo, Kihi, You You dan Kijoum. Sesuai sifat alami mereka membentuk suatu keluarga.

Dari sekitar kandang Gorilla terdapat beberapa jalan menyamping melewati rerimbunan dahan pohon lebat untuk sampai ke kandang penangkaran primata asli Indonesia seperti Orang Utan, Owa Kalimantan, Owa Jawa Abu-abu yang merupkan spesies yang sangat langka, Siamang dan beberapa lagi yang lain.

Jika mengunjungi Pusat Primata Schmutzer sampai sore, mendekati sekitar jam 15.00 pengunjung juga dapat menyaksikan atraksi memberi makan ke para gorilla dan primata lainnya. Aktifitas memberi makan ini sudah menjadi salah satu pertunjukan favorit bagi pengunjung. Dari sini mereka bisa melihat secara langsung bagaimana tingkah laku para primata tersebut ketika memburu makanan yang diberikan kepadanya. Komposisi makanan untuk primata ini terlihat cukup beragam. Terdiri dari aneka macam buah seperti kubis segar, pisang, manggis, buah bit merah, apel dan banyak lagi yang lain.

Taman rekreasi ini kini semakin lengkap dengan dibangunnya tambahan fasilitas petualangan seperti rumah pohon yang dapat dicapai dengan tangga kayu dan jembatan gantung yang terentang dari pohon ke pohon. Juga terdapat gua dan menara rahasia yang tersembunyi yang menjadi arena pengamatan tersembunyi ke kandang binatang. Bagi pengunjung tersedia juga beberapa fasilitas lain seperti ruang pameran, teras pengamatan, museum, ruang kelas/presentasi, perpustakaan dan penitipan barang milik pengunjung.

No comments: